.quickedit{ display:none; }

Total Tayangan Halaman

Senin, 04 September 2017

Belajar Dari Umat Kristen


Mungkin ada yang heran kenapa saya lebih sering mengkritik umat Islam daripada umat Kristen padahal saya sendiri beragama Islam. Apakah umat Kristen tidak punya kesalahan dan kebodohan juga?

Secara jujur, ya saya katakan bahwa umat Kristen juga pernah melakukan kesalahan, kebodohan, kegilaan bahkan juga bisa dikatakan barbar dan primitif. Bedanya semua kegilaan umat Kristen itu terjadinya sekitar 400 tahun yang lalu. Dan Paus Yohannes Paulus II sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katholik sendiri juga sudah menyampaikan permintaan maaf pada para korban kejahatan / kesalahan Gereja Katolik Roma di masa lalu seperti Galileo yang dihukum penjara rumah seumur hidup karena menyampaikan teori Heliosentris / bumi mengitari matahari (1633), kaum muslim yang terbunuh pada era Perang Salib (1095 – 1272), para korban saat terjadinya Perang Agama di Eropa antara Katolik dan Protestan (1562), para wanita yang dibakar hidup2 pada era Inquisisi karena dianggap sebagai penyihir (1484) serta kepada kaum Yahudi yang banyak dibantai dalam sejarah Eropa.

Beliau juga meminta maaf atas keterlibatan Katolik dalam perdagangan budak Afrika di masa kolonisasi, penganiayaan dan pembakaran yang dilakukan oleh Gereja pasca Reformasi Protestan, ketidakadilan terhadap kaum perempuan, pelanggaran hak asasi perempuan dan perendahan martabat perempuan dalam sejarah serta pembiaran selama masa pembantaian Yahudi / Holocaust.

Tapi sekarang umat Kristen sudah menjadi jauh lebih cerdas dan jauh lebih dewasa dibandingkan dengan kebodohan mereka 400 hingga 1000 tahun yang lalu. Buktinya umat Kristen tidak gampang terpancing dan terprovokasi oleh isu-isu yang berbau agama. Saat buku dan film Da Vinci Code sukses besar padahal dianggap melecehkan iman Kristiani karena mengisahkan bahwa sebenarnya Yesus adalah manusia biasa yang juga menikah dan memiliki keturunan toh umat Kristen menanggapinya dengan santai (kecuali di Philipina yang sempat ada demo). Juga film Passion of Christ yang menggambarkan secara vulgar dan kejam penyiksaan atas Yesus dalam peristiwa penyaliban juga direspon biasa saja oleh umat Kristiani.

Di Indonesia juga pernah ada kitab Injil yang disobek-sobek dan dijadikan bungkus tempe yang dijual di pasar2 dan orang Kristen tidak marah serta tidak merasa dilecehkan bahkan mungkin menganggapnya sebagai pewartaan Injil dan penyebaran berkat. Juga pernah ada sandal jepit dengan gambar Yesus dan Bunda Maria dan kaum Kristen tetap cuek dan woles aja bahkan mungkin menganggapnya sebagai sarana mengingat Tuhan. Bayangkan jika hal tersebut terjadi pada simbol2 agama Islam. Bahkan saat ada puluhan gereja yang disegel (bahkan ada juga yang dirusak dan dibakar) umat Kristen juga tidak menggalang demo atau bahkan menggalang pasukan perang berani mati.

Nabi Muhammad dulu dilempari batu hingga berdarah-darah oleh penduduk Thaif tapi justru mengampuni dan mendoakan mereka. Tapi kini saat ada kartun bergambar Nabi, umat Islam seluruh dunia langsung marah, meradang, kemudian terjadi demo dan kerusuhan tingkat global (terutama di negeri2 yang mayoritas muslim) hingga mengakibatkan berjatuhannya para korban tewas. Padahal jika Nabi Muhammad masih hidup mungkin beliau akan berkata seperti halnya mbah wali Gus Dur : “Gitu aja kok repot......”

Jadi sekali lagi saya katakan mungkin sudah saatnya umat Islam belajar kepada umat Kristen. Sebagai umat Islam saya juga meminta maaf kepada umat Kristen atas arogansi, diskriminasi dan kesalahan2 yang telah dilakukan oleh sebagian dari saudara kami. Maafkan kami jika kami belum cerdas dan dewasa. Mungkin kami masih butuh 400 tahun lagi agar bisa lebih cerdas dan dewasa. Sebagai agama yang mengajarkan cinta kasih dan pengampunan sudah pasti kalian bisa memaklumi dan memaafkan adik bungsu kalian yang unyu tapi kadang masih suka nakal, rewel dan mengganggu ini.

Salam persaudaraan dalam Kasih Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar